Kamis, 01 Oktober 2009

BENCANA DAN HIKMAHNYA

Bencana seakan tidak pernah henti menimpa negeri kita belum selesai penanggulangan gempa di Jawa Barat, menyusul Kabupaten Madina dilanda banjir bandang. kini gliiran Sumatera Barat di guncang gempa.Apakah Allah murka kepada kita yang terus bergelimang dosa, bahkan bangga berbuat dosa? mari kita jawab sendiri.

Pada masa kekuasaan khalifah Umar Bin Khatab, pernah terjadi gempa yang sangat besar yang menimbulkan korban yang cukup besar. Beberapa saat setelah kejadian itu, Khalifah berpidato ;" "Kalian suka melakukan bid’ah yang tidak ada dalam Alquran, sunah Rasul, dan ijma (kesepakatan umum) para sahabat Nabi, sehingga kemurkaan dan siksa Allah turun lebih cepat."(Sunan Al-Baihaqi diriwayatkan dari Shafiyah binti Ubaid)
Ucapan itu begitu menarik. Tanpa tedengaling-aling, beliau r.a. langsung menghubungkan antara bencana dengan dosa orang sekitarnya. Bagaimana mungkin sebuah negeri yang masih banyak dihuni para sahabat Rasul yang saleh; dipimpin oleh Umar yang begitu dekat dengan Rasul; bisa mendapat bencana karena kemaksiatan.

Pesan Umar itu akan lebih terasa tajam jika bencana terjadi pada diri umat saat ini. Tentu, dosa-dosa umat saat ini jauh lebih besar dibandingzaman para sahabat Rasul. Di masa itu, nyaris tidak ada kemusyrikan.Tidak ada perzinahan. Tidak ada korupsi dan penindasan. Sementara dizaman ini, hampir semua potensi kebaikan tercemari limbah nafsu duniawi.
Bencana menurut Umar bin Khaththab, walaupun di sekelilingnya banyak orang saleh, terjadi karena pelanggaran terhadap nilai-nilai ajaran Islam. Bencana adalah teguran Allah swt. agar hamba-hambanya bisa kembali kepada kebenaran.
Bencana memang tidak akanpilih kasih. Apakah di situ ada orang saleh atau penikmat maksiat.Semua akan kena. Semua akan merasakan kedahsyatannya. Cuma bedanya, orang kafir merasakannya sebagai azab. Sementara orang mukmin sebagai rahmat Allah swt. Dengan catatan: sabar dan ikhlas.

Dari peristiwa bencana ini terbukti bahwa manusia tidak berdaya menghadapi kekuasaan dan kehendak Allah. Ia yang menguasai langit dan bumi serta dapat berbuat apa saja sekehendaknya, tetapi dari peristiwa itu kita dapt mengambil hikmah dan pelajaran sebesar gempa yang ditimbulkannya.

Bencana yang diturunkan Allah bisa jadi merupakan hukuman karena umatnya ingkar sehingga Allah perlu memberikan peringatan kepada kita.Mungkin juga merupakan ujian bagi kita karena kesalehan kita Allah menguji kita dengan cobaan yang berat apakah kita tabah dan sabar menghadapinya. Semakin tinggi keimanan kita maka ujian itu akan datang semakin besar.Apapun itu anggaplah itu sebagai peringatan agar kita tetap ingat dan selalu menyerahkan diri kepadanya.

Tidak ada komentar: