Jumat, 13 Januari 2012

JANGAN PERNAH MALU BERMIMPI

Seorang pemulung bersandar ditembok rumah mewah untuk menghilangkan lelah setelah seharian berjalan mencari barag bekas. Sambil berkipas dengan topi usangnya ia bergumam bahwa suatu saat ia akan memiliki rumah mewah seperti ini. Kalau kita mendengar ucapan pemulung ini, kita mungkin akan berkata “mimpi kale”.Kata-kata “mimpi kale” sering diucapkan dan terdengar ditelinga kita, seakan-akan orang dilarang bermimpi dan berangan-agan. Padahal kalau kita membaca beberapa tokoh jutawan, penemu dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni, hasil yang mereka peroleh dan ciptakan berawal dari mimpi. Sehingga Imam Hasan al Bana ulama dari Mesir mengatakan “Kenyataan hari ini adalah impian hari kemarin”.

Orang yang berani bermimpi adalah orang yang akan meraih sukses. Bethoven menayadarkan dunia akan kemampuan hebatnya dalam bermusik jetika dia membuat simfoni, dan ini terjadi ketika dia kehilangan pendengarannya. Charles Dickes dulunya bermimpi menjadi seorang penulis terkenal meskipun dia hanya seorang anak dari keluarga miskin, ia berhasil mewujudkan mimpinya menjadi novelis terkenal pada masa kekuasaan Ratu Victoria.

Thomas Alfa Edison melamunkan sebuah lampu yang bisa dihidupkan dengan listrik, dan memulai impiannya itu dengan sebuah tindakan. Walaupun seribu kali dia mengalami kegagalan, ia tetap memegang teguh impiannya itu dan menjadikannya suatu kenyataan.

Marconi sempat mau dimasukkan masyarakat ke rumah sakit jiwa karena impiannya untuk menciptakan alat penbirim berita tanpa bantuan kabel atau sarsana fisik komunikasi langsung, dan impiannya dapat dilihat dari radio dan televisi.

Menurut Jhon C.Maxwell sebuah impian bisa melakukan banyak hal kepada kita ;
Pertama, impian berperan sebagai kompas untuk menunjukkan arah kepada kita dalam mencapai impian.
Kedua, impian merupakan kekuatan bagi kita untuk tumbuh kearah impian itu, semakin besar impian, semakin besar pula kekuatan kita untuk mewujudkannya.
Ketia, impian membantu kita menentukan skla prioritas, mana yang harus dikorbankan untuk mewujudkan impian agar bisa maju.
Keempat, impian menambah nilai pada pekerjaan kita, kita semkin bersemangat bila pekerjaan itu memberi kontribusi bagi kita dalam mewujudkan impian kita
Kelima, impian meramal masa depan, Impain kta , ketika dilanjutkan, mungkin sekali peramal masa depan kita.

Tidak ada komentar: