Jumat, 25 Januari 2013

ANGKUTAN UMUM YANG TELAH HILANG DI KOTA MEDAN

Sebelum tahun 1883 sarana perhubungan di Tanah Deli masih sangat minim dan sederhana, Angkutan yang ada hanyalah kereta lembu dan sado, sehingga hubungan satu kota ke kota lainnya sangat sulit dilakukan dengan menggunakan jalan darat. Angkuta umumnya menggunakan jalan laut atau sungai dengan menggunakan sampan. Ini dapat dibuktikan kampung-kampung lama di kota Medan atau Tanah Deli hampir seluruhnya terletak dipesisir laut atau sungai.

Hubungan perdagangan dengan daerah pegunungan atau pedalaman dilakukan dengan menggunakan Kereta lembu atau kuda yang menyulitkan lagi tidak adanya jembatan sehingga untuk melintasi sungai kereta lembu atau sado di naikkan keatas rakit, atau pejalan kakai terpaksa berenang untuk menuju keseberang bila tidak ada rakit.

Keadaan ini terus berlangsung sampai kedatangan Belanda dan baru 1883 pemerintah kolonial Belanda membangun jalur kereta api. Sehingga mempercepat hubungan antar daerah.Inisiatif pertama untuk membangun jalur kereta api datang seorang Belanda Cremmer Manager Deli Mij. Kemudian Deli Mij memperoleh konsesi dari pemerintah Belanda untuk membuka jalur kereta api dari Medan-Belawan, Medan-Deli Tua, Medan-Timbang Langkat (Binjai). Dalam tahun 1883 itu juga yaitu bulan Juni konsesi ini dialihkan oleh Deli Mij kepada perusahaan Deli Spoorweg Mij (DSM), yang juga didirikan oleh Deli Mij. Tahun-tahun berikutnya kereta api di Tanah Deli makin berkembang.

Perkembangan angkutan di kota Medan terus berkebang dengan pesat menggantikan angkutan umum lama yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Namun kita perlu mengetahui angkutan
yang pernah ada di kota Medan tersebut diantaranya :
1. Kereta Lembu/Sado



Sado dan Kereta Lembu merupakan angkutan yang sangat berperan dalam sarana transportasi antar kota di Tanah Deli. Angkutan ini digunakan oleh Kolonial Belanda dalam mengangkut kuli kontra dari pelabuhan Belawan menuju daerah-daerah perkebunan di Sumatera Timur sebelum ada kereta api.Beberapa bekas kuli kontrak menceritakan bahwa mereka diangkut dengan kereta lembu dari Belawan ke Binjai, Asahan, Siantar dengan sais kereta lembu umumnya adalah orang-orang keling.berhari-hari baru mereka sampai ke daerah perkebunan untuk dipekerjakan sebagai kuli kontrak.Begitu juga hasil perkebunan diangkut dengan kereta lembu ke pelabuhan Belawan.


Angkutan ini bertahan di kota Medan sampai tahun 1950 an terutama sado, sedangkan kereta lembu sampai tahun 1970an masih digunakan dikota Medan khususnya didaerah pinggiran untuk menarik barang. Kemudian angkutan umum ini hilang dan hanya ditemukan di daerah wisata khusunya sado dan kereta lembu masih digunakan di daerah pedesaan./
   
2. Bemo
Bemo adalah singkatan dari "becak motor" dan merupakan kenderaan bermotor roda tiga yang biasanya digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia. Bemo mulai dipergunakan di Indonesia pada awal tahun 1962 pertama-tama di Jakarta dalam kaitannya dengan Ganefo.
Mobil ini di buat oleh Daihatsu di Jepang yang diperuntukkan sebagai angkutan barang, namun di Indonesia digunakan sebagai angkutan penumpang untuk menggantikan becak. Setalah Daihatsu sudah tidak menproduksi kembali bemo maka para pemilik mengalami kesulitan dalam mendapatkan suku cadang. Suara yang bsing dan asap yang keluar dari kenalpot serta kemacetan yang di timbulkan oleh bemo maka akhirya bemo juga dihapuskan dikota Medan.
 
3. Toyoku

Penampilannya hampir mirip dengan Bajaj, polusi dan bisingnya pun bagai pinang dibelah dua. Itulah Toyoko, kendaraan roda tiga dari Jepang yang kedatangannya di tahun 1990 turut meramaikan jalanan kota Medan. Mesin Toyoko dibuat di Jepang, dengan ukuran 100 – 165 cc, tetapi kendaraan yang satu ini mengalami perakitan di Bandung. 

 
Angkutan ini akhirnya hilang dikota Medan karena kalah bersaing dengan angkutan umum Sudaco dan Becak bermotor.


4. Bus Umum

Bus umum juga turut meramiakan angkutan umum di kota Medan , seperti Bus Setia, Budi , Pelita dan DAMRI untuk jurusan Medan-Belawan PP. Bahkan pernah beroperasi di Medan Bus DAMRI bertingkat jurusan Medan – Binjai, namun akhirnya hilang karena sudah terlalu tua tidak ada peremajaan Bus-Bus tersebut hilang dari kota Medan . Bus- angkutan umum kalah bersaing dengan sudaco. Selain itu ada juga Bus merek Desa Maju dan Povri juga sudah tidak kelihatan di kota Medan



Tidak ada komentar: