Tampilkan postingan dengan label QOLBU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label QOLBU. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Januari 2016

MARI BERSYUKUR

Jika kamu melihat orang kafir, maka bersyukurlah Kamu kepada Allah karna Kamu masih berada dalam Islam.
Jika Kamu melihat orang yang Keji, maka bersykurlah Kamu kepada Allah karna Kamu berada dalam Taqwa.
Jika Kamu meliahat orang yang bodoh, maka bersyukurlah Kamu kepada Allah karna Kamu masih memiliki Ilmu.
Jika Kamu melihat orang yang mendapat bencan maka bersyukurlah Kamu kepada Allah karna Kamu Terhindar dari bencan
Matahari diciptakan untuk Kamu, maka mandilah dengan sinarnya.
Angin diciptakan untuk Kamu. maka nikmatilah udaranya.
Sungai-sungai diciptakan untuk Kamu, maka nikmatilah airnya.
Buah-buahan diciptakan untu Kamu, maka rasakan kenikmatannya.
Dan beryukurlah kepada Zat Yang Maha Mulia yang telah memberikan semua itu Allah Rabb alam semesta

Jumat, 25 Januari 2013

UNTUK APA PERINGATAN MAULID NABI

Setiap memasuki bulan Rabiulawal tahun Hijriyah tanggal 12 umat Islam diberbagai daerah di Indonesia dan belahan dunia merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Padahal Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan atau meminta kepada umatnya untuk merayakan hari kelahirnnya. Begitu juga para sahabat Nabi yang begitu dekat dan cintanya kepada Nabi Muhammad SAW yang sama-sama berjuang menegakka aqidah Islam tidak pernah merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mulai diperingati sejak masa kekuaan Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak pada masa pemerintahan Sultan Salhuddin Al-Ayubi (1138-1193). Adapula yang berpendapat bahwa idenya justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri.
Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem dan sekitarnya.


Tradisi memperingati Maulid Nabi menimbulkan berbagai silang pendapat anara golongan yang memperbolehkan dan yang menentang peringatan Maulid karna dianggap bid”ah.bahkan di Pakistan pada tahun 2006 peringatan Maulid menimbulkan korban karna golongan yang menentang peringatan Maulid memasang bom diacara peringatan Maulid.

Peringatan Maulid yang kita rayakan setiap tahun merupakan wujud rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW dan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah mengutus Muhammad sebagai Rahmatanli'alamin.

Ibnu Hajar al-Asqolani dalam Kitab Fatawa Qubro menjelaskan:

Asal  melakukan maulid adalah bid’ah, tidak diriwayatkan dari ulama salaf dalam tiga abad pertama, akan tetapi didalamnya terkandung kebaikan-kebaikan dan juga kesalahan-kesalahan. Barangsiapa melakukan kebaikan di dalamnya dan menjauhi kesalahan-kesalahan, maka ia telah melakukan bid’ah yang baik (bid’ah hasanah). Saya telah melihat landasan yang kuat dalam hadist sahih Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah s.a.w. datang ke Madinah, beliau menemukan orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, maka beliau bertanya kepada mereka, dan mereka menjawab:”Itu hari dimana Allah menenggelamkan Firaun, menyelamatkan Musa, kami berpuasa untuk mensyukuri itu semua. Dari situ dapat diambil kesimpulan bahwa boleh melakukan syukur pada hari tertentu di situ terjadi nikmat yang besar atau terjadi penyelamatan dari mara bahaya, dan dilakukan itu tiap bertepatan pada hari itu. Syukur bisa dilakukan dengan berbagai macam ibadah, seperti sujud, puasa, sedekah, membaca al-Qur’an dll. Apa nikmat paling besar selain kehadiran Rasulullah s.a.w. di muka bumi ini. Maka sebaiknya merayakan maulid dengan melakukan syukur berupa membaca Qur’an, memberi makan fakir miskin, menceritakan keutamaan dan kebaikan Rauslullah yang bisa menggerakkan hati untuk berbuat baik dan amal sholih. Adapun yang dilakukan dengan mendengarkan musik dan memainkan alat musik, maka hukumnya dikembalikan kepada hukum pekerjaan itu, kalau itu mubah maka hukumnya mubah, kalau itu haram maka hukumnya haram dan kalau itu kurang baik maka begitu seterusnya”.

Begitu juga Al-Hafidz al-Iraqi dalam kitab Syarh Mawahib Ladunniyah mengatakan
Melakukan perayaan, memberi makan orang disunnahkan tiap waktu, apalagi kalau itu disertai dengan rasa gembira dan senang dengan kehadiran Rasulullah s.a.w. pada hari dan bulan itu. Tidaklah sesuatu yang bid’ah selalu makruh dan dilarang, banyak sekali bid’ah yang disunnahkan dan bahkan diwajibkan”.
Alalah menganjurkan kepada kita untuk bergembira atas karunia dan rahmat yang diberikan Nya kepada kita .

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS.Yunus: 58).


Kita dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW kita seharusnya mengisi berbagai kegiatan yang menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWTdengan berbagai kegiatan yang lebih bermanfaat bagi kepentingan Umat Islam dan juga syiar agama Islam.

Sabtu, 14 Januari 2012

JANGAN TANGISI MASA LALU

Masa lalu memiliki banyak kenangan bagi seseorang, ada masa lalu yang suram ada masa lalu yang gemilang. Banyak orang memandang masa lalu, seolah-olah tidak ada masa depan dalam pandangannya. Tiap hari dalam hidupnya menangisi dan menyesali masa lalunya.
Jangan tangisi nasi yang telah menjadi bubur, tapi ubahlah bubur itu menjadi santapan yang melezatkan dan memberi kekuatan bagi kita untuk bangkit berkarya. Orang yang cerdas akan mengubah kerugian menjadi keuntungan, sedangkan orang bodoh akan membuat dua bencana dari satu musibah.

Bencana dapat menimpa bila kita lemah menghadapi masa kini dan menyibukkan diri dengan masa lalu. Kita menyia-nyiakan keindahan istana yang kita miliki dan mempertaruhkan semuanya demi sebuah penampilan masa lalu yang telah usang.
Ingat angin akan terus berhembus kedepan, air mengalir kedepan, mausia berjalan kedepan, maka jangan kita menyalahi hukum kehidupan. Banyak orang bangkit dari keterpurukan dan sukses karena tidak hanyut oleh kesedihan dari kegagalan masa lalu. Disini saya akan mengambil kisah seorang Bob Sadino seorang pengusaha sukses yang selalu bercelana pendek.

Bob Sadino anak orang kaya yang memiliki warisan kekayaan dari orang tuanya. Ia Berkeliling dunia setelah menjual semua kekayaan orang tuanya. Akhirnya menetap di Belanda dan bekerja di Djakarta Loyd dengan penghasilan besar. Tapi karna rindu kampung halamannya di Indonesia ia pulang bersama istri dan 2 anaknya. Getirnya kehidupan mulai dialaminya setelah kembali ke Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya Bob pernah bekerja sebagi supir dan kuli bangunan dengan upah Rp.100 per hari.Namun Bob teteap bertekad untuk tidak menjadi karyawan dan diperintah atasan.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ''Hati saya ikut hancur,'' kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ''Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.''

Suatu hari, temannya Sri Mulyono Herlambang memberikan 50 ayam ras untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusiapun juga bisa.


Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.


Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks dan usaha dibidang peternakan perkebunan.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.
Kisah hidup Bob Sadino merupakan insfirasi bagi kita yang terpuruk untuk bangkit kembali. Jangan tangisi masa lalu, tapi tataplah masa depan.

“Terimalah semua yang telah Allah berikan kepadamu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.(QS.al A'raf[7]:144)

“Setan menjanjikan kamu (menakut-nakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) sedangkan Allah menjadikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia.”(QS.al-Baqarah[2]:268)

Jumat, 13 Januari 2012

JANGAN PERNAH MALU BERMIMPI

Seorang pemulung bersandar ditembok rumah mewah untuk menghilangkan lelah setelah seharian berjalan mencari barag bekas. Sambil berkipas dengan topi usangnya ia bergumam bahwa suatu saat ia akan memiliki rumah mewah seperti ini. Kalau kita mendengar ucapan pemulung ini, kita mungkin akan berkata “mimpi kale”.Kata-kata “mimpi kale” sering diucapkan dan terdengar ditelinga kita, seakan-akan orang dilarang bermimpi dan berangan-agan. Padahal kalau kita membaca beberapa tokoh jutawan, penemu dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni, hasil yang mereka peroleh dan ciptakan berawal dari mimpi. Sehingga Imam Hasan al Bana ulama dari Mesir mengatakan “Kenyataan hari ini adalah impian hari kemarin”.

Orang yang berani bermimpi adalah orang yang akan meraih sukses. Bethoven menayadarkan dunia akan kemampuan hebatnya dalam bermusik jetika dia membuat simfoni, dan ini terjadi ketika dia kehilangan pendengarannya. Charles Dickes dulunya bermimpi menjadi seorang penulis terkenal meskipun dia hanya seorang anak dari keluarga miskin, ia berhasil mewujudkan mimpinya menjadi novelis terkenal pada masa kekuasaan Ratu Victoria.

Thomas Alfa Edison melamunkan sebuah lampu yang bisa dihidupkan dengan listrik, dan memulai impiannya itu dengan sebuah tindakan. Walaupun seribu kali dia mengalami kegagalan, ia tetap memegang teguh impiannya itu dan menjadikannya suatu kenyataan.

Marconi sempat mau dimasukkan masyarakat ke rumah sakit jiwa karena impiannya untuk menciptakan alat penbirim berita tanpa bantuan kabel atau sarsana fisik komunikasi langsung, dan impiannya dapat dilihat dari radio dan televisi.

Menurut Jhon C.Maxwell sebuah impian bisa melakukan banyak hal kepada kita ;
Pertama, impian berperan sebagai kompas untuk menunjukkan arah kepada kita dalam mencapai impian.
Kedua, impian merupakan kekuatan bagi kita untuk tumbuh kearah impian itu, semakin besar impian, semakin besar pula kekuatan kita untuk mewujudkannya.
Ketia, impian membantu kita menentukan skla prioritas, mana yang harus dikorbankan untuk mewujudkan impian agar bisa maju.
Keempat, impian menambah nilai pada pekerjaan kita, kita semkin bersemangat bila pekerjaan itu memberi kontribusi bagi kita dalam mewujudkan impian kita
Kelima, impian meramal masa depan, Impain kta , ketika dilanjutkan, mungkin sekali peramal masa depan kita.

Rabu, 28 Desember 2011

PENGORBANAN IBU

Seorang anak didik datang kepada guru bimbingan konseling, untuk mengeluarkan seluruh unek-uneknya tentang ibunya yang dianggapnya Ibunya orang tua yang kuno, tidak berpendidikan, kerjanya hanya menyuruh dan selalu mengomel terhadapnya. Akibatnya dia sebagai anak merasa tersiksa.

Dengan tenang Guru Bimbingan Konseling tersebut mengambil beberapa lembar kertas dan ballpoint dan guru tersebut berkata kepada sang anak didik tersebut .” Tulislah semua keburukan ibumu! “ Kemudian sianak menulis keburukan-keburukan ibunya: “ Ibuku orangnya pemarah, kurang perhatian, pelit, pemikiran kolot, suka mendendan, dan sebagainya samapi penuh empat lembar kertas polio.

Setelah selesai sang anak menulis semua keburukan sang ibu, guru itupun memerntahkan kepada sang anak “ sekarang tulis dengan sejujurnya apa jasa dan pengorbanan ibumu kepada mu!”.
Murid itupun merenung, dan menulis pada kertas polio yang disediakan sang guru” Sewaktu aku diperut ibu, sembilan bulan aku menghisap darahnya. Saat itu ibu sulit berdiri dan berjalan, bahkan berbaribgpun sakit. Tiga bulan pertama kehamilan ibu, ia merasa mual dan muntah karna ada saya didalam perutnya. Ketika akan melahirkan saya, ibu merenggang nyawa antara hidup dan mati.

Meskipun bersimbah darah dan sakit tiada tara, ibu tetap rela dengan kehadiran saya. Setelah lahir satu per satu jari saya dihitung dan dibelainya. Di tengah rasa sakit , tiba-tiba beliau terlihat senyum dengan linangan air mata bahagia. Dan saat itu sang ibu menyangka anak saleh telah lahir dan akan memuliakannya”. Siang dan malam sang ibu membelai dang mengasuhnya dari tapak kaki selebar dua jari sampai sang saya bisa berjalan dan berlari, terjaga dari tidur malam pada saat saya meriang. Berbagi makanan dengannya dari asih yang ibu berikan.

Ketika sang anak didik terus menulis pengorbanan ibunya, tak terasa air matanya berlinang. Semakin sadar bahwa untaian pengorbanan ibunya sungguh tidak sebanding dengan kebaikan yang telah ia perbuat untuk memuliakan ibunya. Bahkan jika tubuhnya dikupas tidak akan dapat menandingi perih dan pahitnya penderitaan orang tuanya.

Selanjutnya guru membacakan sebuah hadis Rasulullah yang artinya :”Telah datang kepada Rasulullah seorang laki-laki lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak saya pergauli dengan baik?” Beliau menjawab “Ibumu.”Kemudian ia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Belia menjawab. “Ibumu” Kemudian bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu” Kemudian ia bertanya lagi “Kemudian siapa?” beliau menjawab “Ayahmu”.
Dari hadis diatas terlihat kedudukan sang ibu begitu tinggi dan mulia pantaslah sorga terletak ditelapak kaki ibu, menunjukkan kemuliaan seorang ibu. SELAMAT HARI IBU.

Kamis, 01 Oktober 2009

BENCANA DAN HIKMAHNYA

Bencana seakan tidak pernah henti menimpa negeri kita belum selesai penanggulangan gempa di Jawa Barat, menyusul Kabupaten Madina dilanda banjir bandang. kini gliiran Sumatera Barat di guncang gempa.Apakah Allah murka kepada kita yang terus bergelimang dosa, bahkan bangga berbuat dosa? mari kita jawab sendiri.

Pada masa kekuasaan khalifah Umar Bin Khatab, pernah terjadi gempa yang sangat besar yang menimbulkan korban yang cukup besar. Beberapa saat setelah kejadian itu, Khalifah berpidato ;" "Kalian suka melakukan bid’ah yang tidak ada dalam Alquran, sunah Rasul, dan ijma (kesepakatan umum) para sahabat Nabi, sehingga kemurkaan dan siksa Allah turun lebih cepat."(Sunan Al-Baihaqi diriwayatkan dari Shafiyah binti Ubaid)
Ucapan itu begitu menarik. Tanpa tedengaling-aling, beliau r.a. langsung menghubungkan antara bencana dengan dosa orang sekitarnya. Bagaimana mungkin sebuah negeri yang masih banyak dihuni para sahabat Rasul yang saleh; dipimpin oleh Umar yang begitu dekat dengan Rasul; bisa mendapat bencana karena kemaksiatan.

Pesan Umar itu akan lebih terasa tajam jika bencana terjadi pada diri umat saat ini. Tentu, dosa-dosa umat saat ini jauh lebih besar dibandingzaman para sahabat Rasul. Di masa itu, nyaris tidak ada kemusyrikan.Tidak ada perzinahan. Tidak ada korupsi dan penindasan. Sementara dizaman ini, hampir semua potensi kebaikan tercemari limbah nafsu duniawi.
Bencana menurut Umar bin Khaththab, walaupun di sekelilingnya banyak orang saleh, terjadi karena pelanggaran terhadap nilai-nilai ajaran Islam. Bencana adalah teguran Allah swt. agar hamba-hambanya bisa kembali kepada kebenaran.
Bencana memang tidak akanpilih kasih. Apakah di situ ada orang saleh atau penikmat maksiat.Semua akan kena. Semua akan merasakan kedahsyatannya. Cuma bedanya, orang kafir merasakannya sebagai azab. Sementara orang mukmin sebagai rahmat Allah swt. Dengan catatan: sabar dan ikhlas.

Dari peristiwa bencana ini terbukti bahwa manusia tidak berdaya menghadapi kekuasaan dan kehendak Allah. Ia yang menguasai langit dan bumi serta dapat berbuat apa saja sekehendaknya, tetapi dari peristiwa itu kita dapt mengambil hikmah dan pelajaran sebesar gempa yang ditimbulkannya.

Bencana yang diturunkan Allah bisa jadi merupakan hukuman karena umatnya ingkar sehingga Allah perlu memberikan peringatan kepada kita.Mungkin juga merupakan ujian bagi kita karena kesalehan kita Allah menguji kita dengan cobaan yang berat apakah kita tabah dan sabar menghadapinya. Semakin tinggi keimanan kita maka ujian itu akan datang semakin besar.Apapun itu anggaplah itu sebagai peringatan agar kita tetap ingat dan selalu menyerahkan diri kepadanya.

Rabu, 30 September 2009

HARI YANG FITRI

Tanggal 30 September 2009 menurut keputusan Menteri Agama dan beberapa ormas Islam jauh sebagai 1 Sawal 1430 Hijriah, itu artinya hari kemenangan bagi umat Islam setelah 1 bulan penuh berpuasa menahan hawa nafsu, kembali kepada fitrahnya sebagai manusia, yang suci dan terampuni dosanya.

Allah menjanjikan pada yang berpuasa karena keikhlasan dan keimanannnya ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah lalu, maka pada hakekatnya kita telah dikembalikan pada kondisi fitrah kita. Seperti layaknya bayi yang baru lahir. Itulah sebabnya hari raya setelah Ramadhan disebut Hari Raya Fitri. Fitri, karena kita seperti selembar kertas yang putih tampa bercak kotor dari dosa. Dengan modal itu, kita jalani hari-hari, bulan dan tahun yang akan datang dengan lebih baik, lebih sedikit berbuat dosa dan kesalahan sehingga, pada bulan Ramadhan tahun depan , kalau umur kita sampai, kita bisa tidak terlalu repot membersihkannya. Demikian juga pada hari-hari mendatang, kita bisa menjalani kehidupan beribadah yang sama kualitasnya dengan bulan kemarin. Kalau kemarin bulan puasa kita mampu membaca/tadarus Quran beberapa ayat, atau satu ain atau lebih dari itu, alangkah baiknya kebiasaan itu tetap kita jalankan di hari-hari mendatang. Kalau kemarin kita bisa menahan amarah, perasaan kesal atau hasrat-hasrat negatif, maka seharusnya kita juga bisa melakukannya pada hari-hari dan bulan-bulan lainnya. Ibarat orang yang baru keluar dari kamp pelatihan, setelah sebulan mengalami latihan dan gemblengan, maka inilah saatnya kita menghadapi dunia nyata kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan. Kita coba menahan nafsu angkara, dan nafsu-nafsu lainnya, dengan harapan semoga Allah SWT meridhai setiap langkah yang kita tempuh.

Diriwayatkan, ketika Rasulullah dan para sahabat baru pulang dari salah satu perang besar, beliau berkata :"Kita baru saja melakukan suatu jihad kecil dan akan menghadapi jihad yang besar dan berat". Para sahabat heran, karena mereka menyangka baru saja mereka melakukan perang yang sangat berat dan meminta banyak pengorbanan, lantas bertanya "Jihad apakah lagi ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah : "Puasa, yaitu jihad memerangi hawa nafsu".

Kemenangan dari peperangan/jihad besar inilah yang kita rayakan. Dan sudah pasti merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk kita. Itulah nikmatnya. Kalau dikampung asal kita, kita bisa melihat kegembiraan terpancar dari setiap orang, setiap rumah. Orang saling berkunjung dan saling berucap salam dan saling bermaaf-maafan. Kita berharap jika hari ini kita saling memeluk, saling bermaaf-maafan, saling mendekatkan diri karena Allah, untuk seterusnya kesalahan kita kekhilafan kita masing-masing kita maafkan. Mengapa kita tak bisa melupakan kesalahan orang lain ? Allah saja yang Maha Kuasa, yang menciptakan kita, bisa memaafkan kesalahan dan dosa-dosa umatNya. Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa shaum Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang." (HR.Bukhary Muslim).